Saturday, December 30, 2006

Tali sepatu gaul si Bapak Hansip


Priiiiiitttttt”…..”tolong dik agak minggiran dikit karena bentar lagi mobil Bapak Bupati beserta rombongan segera lewat” sambil tersenyum ramah si Pak Hansip merentangkan tangan kanannya menghalau beberapa kerumunan excitor yang berdiri dibahu jalan yang akan dilewati “wong Gede” kata orang jawa, “oreng rajeh” kata orang Madura . Rupanya kehadiran wong-wong Gede ini sudah direncanakan dan diumumkan ke masyarakat sekitar akan kunjungannya ke kampung mereka. Pantesan aja orang sekampung tumpah ruah ke jalan untuk melihat langsung pemimpin daerahnya yang selalu berjanji dan berjanji mensejahterakan rakyatnya. Bapak-Bapak Hansippun tak terhitung jumlahnya yang bersibuk ria dibawah teriknya sang mentari sukarela membantu menertibkan acarane wong Gede tersebut. “Istirahat dulu Pak sini, ini minumnya disebelah sini” sahut seorang ibu setengah baya yang rupanya baru datang dengan membawa beberapa botol air minum. Kelihatan jelas rasa lega di raut Bapak-Bapak Hansip tersebut setelah menengga’ air putih yang dibawa ibu tadi. “Wahh Seger Rek “ celetuk salah satu dari Bapak Hansip tersebut.

Ada pemandangan aneh yang menarik perhatian seseorang yang kebetulan lewat di pos Hansip sementara, orang itupun mendekat “Wahh Bapak ini bisa aja ya, maksudnya Bapak gayanya kayak anak muda aja, GAUL!! tali sepatu aja harus beda warna antara yang satu sama yang lain” celetuk seorang anak muda yang rupanya salah satu dari anggota panitia pelaksana acara tersebut. Bapak Hansippun tersipu malu dengan ucapan anak muda tadi. Diapun nggak tinggal diam dengan sedikit tertawa“ Hahahaha…ini mah bukannya bergaya seperti anak muda jaman sekarang dik, emang cuma ini yang disediakan” yah kita pake aja, malah saya sudah pake ini lebih dari 2 tahun.

Yang satu lagi kelihatan capeeeeeeeek bungeet….setelah ditanya kenapa kok dia kelihatan capek banget ? Dia bilang “ Yah gimana nggak capek, lah wong saya baru datang dari merumput disawah langsung disuruh kesini oleh Pak Carik” mandi aja nggak sempet apalagi makan.

Hansiiiiiiiipppp Hansiip !! Walah walaaah Anda bisa melihat nasib para Hansip-Hansip diatas. Mereka dapat apa setelah menjalankan tugas ? Gaji ? Berapa duit ? Baiklah mereka mungkin sukarelawan, tetapi apakah tidak sepantasnya mereka juga dapat sesuatu yang lebih berharga hingga kedudukannya dimasyarakat lebih terhormat. Mereka Cuma hadir dalam acaranya para negarawan, tapi diacara kampung mereka nggak tampak batang hidungnya, kemana ? negarawan nggak butuh mereka lagi, sudah ada Polisi dan Tentara ? Pada dasarnya Hansip lebih berperan dalam menjaga keamanan lingkungan sebuah kampung, bukan polisi ato tentara. Polisi dan tentara hanya akan hadir setelah kejadian perkara. Tapi kalo Hansip mereka selalu berada ditengah-tengah masyarakat yang berarti dapat mencegah perkara kajahatan itu. Jadi sudah jelas disini bahwa Hansip lebih berperan dalam memerangi kejahatan ato umumnya menjaga ketentraman disetiap lingkungan masyarakat. Sayangnya hal ini kurang diperhatikan. Kadang para Hansippun kurang mengerti apa hak dan tugas mereka.

Selain jaminan kesejahteraan mereka yang kurang diperhatikan, status tugas merekapun kadang nggak jelas. Apalagi Hansip yang berada diperkampungan ato pelosok-pelosok.

Ronda di siang bolong ?


Welleh…welleeeeeeh ronda kok disiang bolong tho leee...leeee...( red- gaya celetukan teman akrab saya yang sekarang sama-sama merantau dinegeri UAE/Dubai). Memang sekilas kata “ nongkrong disiang bolong” memang aneh kali ya’ ato mana pernah ada ? ato juga baru kali ini kali ada istilah “ronda disiang bolong” yang sering ada Cuma orang nongkrong diposkamling ngrumpi ato kata orang jawa bilang ngerasani tonggo….amit-amit loe pada jangan ikut-ikutan ya’..Dosa!! hehehehe…yang pasti ronda itu umumnya cuma dilakukan dimalem hari pas kita enak-enaknya merem.

Jujur saja, di Jaman sekarang ini yang aneh ato nyeleneh itu yang justru menjadi sorotan publik, popular dan menghasilkan uang banyak bahkan jadi sorotan pemerintah termasuk hukum. Dan terbukti banyak orang yang sengaja menciptakan ato mengadakan sesuatu yang aneh ato bahkan nyeleneh yang bahkan mungkin juga bertentangan dengan hati nurani masyarakat sebagai bangsa pancasila. Contoh simple yang bisa saya pasang disini adalah penerbitan PlayBoy di negara kita. Bener nggak ? saya yakin seyakin2nya bahwa siapa saja yang terkait dengan penerbitan ato pengadaan Playboy diindonesia tau persis akan sebab dan akibatnya bahwa mereka akan di criticized oleh masyarakat luas umunya seluruh bangsa Indonesia, pemerintah dan hukum. Tapi apa kenyataannya ? Majalah Playboy sekarang tersebar luas diseluruh penjuru tanah airbak jamur dimusim penghujan, jangankan dikota-kota besar dipelosok-pelosokpun anda akan menemui majalah playboy ditangan para remaja bahkan ABG. Satu contoh lagi yaitu goyang borr Inul, Cuma dengan modal pinggul digoyang "munyeeeeeeerrrrr koyo' Borr !! aja dia sekarang menjadi terkenal. Karena goyangannya itu lhoo….dulu nggak ada yg berani seperti Inul, sekarang menjadi ada dan bahkan sekarang menjamuri para pedangdut Indonesia. Betul tidak ? Jangan salah, cuma gara-gara nih "goyangan" beberapa pentolan alim ulama sempat konflik antara "boleh ato tidaknya".

Balik ke topic awal “Ronda disiang bolong”. Kenapa saya bawa topic dan ide ini karena saya merasa semestinya harus ada. Kenapa ? karena di Jaman sekarang ini ato akhir2 ini para maling, rampok, jambret, pemerkosa, pembunuh bayaran ato segala bentuk kejahatan bukan hanya terjadi dimalem hari bahkan berdasarkan berita-berita yang saya baca di media masa ato tontonan TV justru kriminalitas sering terjadi disiang bolong ato hari sebelum petang. Sangat sedikit saya temukan berita yang memberitakan kriminalitas ditengah malam. Kalopun ada itu jarang diexposed. Itu menurut pengamatan saya pribadi.

Ide gila mungkin, karena hampir tidak mungkin ada ronda disiang bolong karena diwaktu-waktu itulah kita sibuk dengan kegiatan sehari-hari. Itulah sebenarnya kenapa para kriminalator ato orang berniat jahat akhir2 ini lebih memilih melakukannya di siang bolong, selain sasaran ato target lebih jelas, mereka tau bahwa kita diwaktu itu sibuk dengan kegitan kita sehari-hari. Andai ide bisa dilakukan dan digalakkan, saya yakin kriminalitilas bisa di minimized. Bisakah ?