Wednesday, January 24, 2007

Lagu sakit hati....



Pengalaman semalem adalah pengalaman lucu. Karena libur kerja dan kebetulan susah tidur bikin pikiran jadi kosong. Akhirnya tanganpun iseng bongkar-bongkar tumpukan rak majalah dikamar. Berdebu euy....wuzzz busyet dehh bikin gue langsung bersin-bersin. Di rak majalah itu gue dapetin sebuah novel dalam Bahasa inggris, gue lupa dapet darimana tuh novel. Kalo nggak salah seh tuh novel milik temen gue nitipin ke gue waktu sepulang dari kerja. tapi kok sampe sekarang nggak diambil ya' ? ya udahlah kali aja emang sengaja nggak diambil.

Dalam novel itu bercerita seorang laki-laki tentang kisah cintanya. Intinya mungkin menceritakan betapa sakitnya hati saat apa yang kita cintai, sayangi sepenuh hati pergi, hilang seketika seakan ditelan bumi. Banyak alasan deh kenapa dia selalu gagal dalam bercinta. Kurang pasti seh apa intisari dari novel itu, tapi yang pasti dalam salah satu paragraph tuh cowok dah berkali-kali gagal dalam bercinta.

Isengnya tangan gue beralih ke gitar, sambil gue mainin nada tak beraturan pikiran masih terbawa dalam cerita novel tadi. Eeehhh....ternyata jari tangan ama pikiran lagi akur, petikan gitar dan kata-kata dalam cerita itu terangkum menjadi sebuah lagu...yahhh tentunya sih "lagu sakit hati"..nih liriknya, sayang deh kagak bisa dishare dalam bentuk suara ya'.....

Cinta yang pertama

Tinggalkan aku pergi

Cinta yang kedua

Tlah terkubur dihati....telah terkubur...telah terkubur

Manis kata cinta

Yang dulu pernah ada

Indah kuterlena

Dalam buaian kata cinta....dalam buaian....dalam buaian

Reff:

Manis, kau rangkai dalam kata

Sayang, sering kau ungkapkan

Rindu, ingin selalu bertemu

Namun, kau belah dua cintaku

Pergi, pergilah sejauh mungkin

Biar, aku disini

Cari, apa yang menjadi mimpi

Biar, aku sendiri

Cerita tinggal cerita, tuh novel dah gue taro di bak sampah kamar mandi!! selain nggak suka baca novel, isinya juga BASI !!

Tuesday, January 16, 2007

Sudah saatnya......


Sekali lagi pertanyaan-pertanyaan itu mengusik hati nurani, kenapa dan ada apa dengan bangsa kita akhir-akhir ini ? yang bertubi-tubi diterjang bencana alam maupun kecelakaan-kecelakaan tragis baik di darat, laut dan udara yang tidak sedikit merenggut nyawa manusia. Belum hilang dari ingatan bencana Tsunami Aceh dan gempa jogja, bencana yang lain datang secara tiba-tiba seperti tak mengenal waktu dan seakan-akan mereka telah lama berbaris antri untuk masuk ke bumi indonesia.

Sepertinya memang sudah saatnya kita semua seluruh rakyat untuk intropeksi diri baik dari unsur masyarakat sipil, pengusaha, para pejabat tinggi negara ato para wakil rakyat. Untuk secepatnya kembali ke jalan yang benar bagi mereka yang sempat nyeleneh dan lupa diri. Dari yang suka menjambret, suka menipu, suka korupsi. bermaksiat ria, berdugem ria yang intinya keluar dari norma dan ajaran agama masing-masing.

Seperti yang disampaikan KH Hasyim muzadi hari ini dimana dia mengajak seluruh unsur masyarakat untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya.
"JAKARTA, KOMPAS--Bencana sosial dan alam yang bertubi-tubi melanda Indonesia membuat masyarakat harus menanggung beban berat. Seluruh komponen bangsa harus introspeksi dan memperbaiki diri agar berbagai bencana segera berlalu.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa (16/1), mengatakan bencana sosial multidimensi yang dialami bangsa Indonesia sudah sangat berat. Bencana alam yang juga terjadi semakin menambah berat beban yang harus ditanggung masyarakat.

”Tentu secara rasio sudah di atas kemampuan masyarakat, pemerintah, dan bangsa untuk mengatasi berbagai persoalan itu,” kata Hasyim. Banyaknya bencana menimbulkan kesulitan dalam menanganinya, baik dari kemampuan keuangan, penguasaan teritorial, keamanan, birokrasi dan moralitas bangsa. Karena itu, PBNU menyerukan kepada seluruh warga NU dan bangsa Indonesia untuk memohon ampun dan kekuatan kepada Tuhan.
Berbagai perbuatan salah harus diakhiri. Kezaliman, kepalsuan, kebohongan, pengrusakan kehormatan dan martabat sesama, harus disudahi. Pengrusakan alam, korupsi, keserakahan, pengkhianatan hukum dan amanat rakyat, serta penelantaran penderitaan rakyat kecil harus segera dihentikan".