Benar kata orang kalo Dubai itu sering disebut-sebut Eropanya negara arab! nggak diragukan lagi! bagaimana tidak sedangkan gaya kehidupannya tidak beda jauh dengan kehidupan orang-orang Eropa atau Amerika ato yang sering disebut westerness. Sejenak saya sendiri salut, pokoknya top habis! Andai saya ditanya lebih Wahhh mana antara kehidupan orang Dubai dengan kehidupan orang Eropa? Saya pasti memilih yang pertama yaitu salut ama kehidupan orang-orang Dubai. Alasannya kalo kehidupan orang-orang Bule memang sudah begitu dari sononya nggak ada yang perlu dikagetkan lagi dan saya yakin anda juga berpendapat yang sama dengan saya. Tapi kalo kehidupan orang Dubai yang berlokasikan ditimur tengah ato ditengah-tengah negara-negara arab berarti indentik dengan kehidupan yang religious, bener nggak !? tapi dalam kenyataanya tidak sama sekali, saya ulangi lagi "TIDAK SAMA SEKALI"....jauh dari perkiraan saya sebelumnya.
Sebelum berangkat ke Dubai, sebenarnya saya sempat mikir sedikit bingung apakah saya siap nanti untuk hidup di Dubai ? apakah saya akan mampu untuk mengikuti gaya hidup mereka yang pasti religious ? saya sempet ragu untuk berangkat, hampir saya gagalkan. Yah itu tadi saya pikir hidup di Dubai sama dengan halnya hidup di Pondok pesantren dimana kita dituntut untuk selalu diam dirumah, kalopun mau keluar rumah ada jam-jamnya sendiri, dilarang jalan-jalan bareng ama lawan jenis kalo bukan muhrimnya, pokoknya yang begitulah. Eehhhhh ternyata....nggak ada begitu-begituan, yang ada malah kita bebas mau ngapa-ngapain, yang namanya night club nggak terhitung jumlahnya, para lonte-lonte berkeliaran dengan bebasnya berkeliaran mencari mangsa, rok mini bahkn toket-toket mulai yang kecil sampe paling besar bahkan ada yang sampe hampir dimuntahkan dari Bra-nya karena kegedean bertaburan dimall-mall, pokoknya kagak kekurangan. Kehidupan siang dijadikan malam, malam dijadikan siang adalah salah satu corak kehidupan Dubai.
Kebetulan saya kerja disebuah Hotel bintang lima, keraguan saya yang sempat ada tentang gilanya kehidupan negara Arab yang satu ini samakin pudar malah meyakinkan saya bahwa Dubai memang seperti negara Eropa. Di Hotel tempat saya kerja hampir tiap malem ada yang namanya pesta, bukan hanya di salah satu kamar hotel tapi dibanyak kamar hotel apalagi di weekened kagak ke hitung berapa kamar hotel yang mengadakan pesta. Anda mungkin akan tercengang kalo saya ceritakan secara detail bagaimana mereka berpesta. Ok saya akan kasih 1 contoh saja, kalo orang yang punya duit mereka menyewa kamar yang paling mahal, paling mewah dan paling besar, biasanya yang menyewa cuma satu orang cowok tapi berempat sama teman-teman cowoknya plus 15-25 lonte sekaligus!! herannya lagi si lonte juga juga sedarah deangan mereka mereka berpesta semaleman tak mengenal waktu, hiruk pikuk terdengar jelas di coridor hotel. Pernah suatu hari saya di suruh Boss untuk ngecek salah satu kamar itu karena menurut Front desk mereka mau check out jam 12 siang. Saya pikir mereka sudah berkemas siap berangkat karena menurut peraturan jam 12 pas mereka memang harus keluar dari hotel. Ehh ternyata tidak sama sekali bahkan lonte-lontenya masih tiduran disofa, dicarpet ruang tamu dan hampir semua masih keadaan telanjang bulat. Kebayang nggak !? botol-botol minuman keras berserakan dimana-mana nggak kehitung jumlahnya. Bau' !! muntah-muntah juga ikut menghiasi kamar yang tadinya seperti istana raja. Jangan salah !! mereka yang berpesta bukan orang Eropa ato orang-orang bule tapi mereka adalah orang-orang lokal bahkan tidak jarang mereka yang berpesta juga datang jauh-jauh dari Arab saudi. Kebayang nggak !?
Jadi banyak dari pendatang yang hidup merantau di Dubai sekarang juga ikut-ikutan meniru kehidupan yang bebas tak terbatas. Tak luput sebagian teman-teman sebangsa juga kecemplung..plung..plung!!
Sebelum berangkat ke Dubai, sebenarnya saya sempat mikir sedikit bingung apakah saya siap nanti untuk hidup di Dubai ? apakah saya akan mampu untuk mengikuti gaya hidup mereka yang pasti religious ? saya sempet ragu untuk berangkat, hampir saya gagalkan. Yah itu tadi saya pikir hidup di Dubai sama dengan halnya hidup di Pondok pesantren dimana kita dituntut untuk selalu diam dirumah, kalopun mau keluar rumah ada jam-jamnya sendiri, dilarang jalan-jalan bareng ama lawan jenis kalo bukan muhrimnya, pokoknya yang begitulah. Eehhhhh ternyata....nggak ada begitu-begituan, yang ada malah kita bebas mau ngapa-ngapain, yang namanya night club nggak terhitung jumlahnya, para lonte-lonte berkeliaran dengan bebasnya berkeliaran mencari mangsa, rok mini bahkn toket-toket mulai yang kecil sampe paling besar bahkan ada yang sampe hampir dimuntahkan dari Bra-nya karena kegedean bertaburan dimall-mall, pokoknya kagak kekurangan. Kehidupan siang dijadikan malam, malam dijadikan siang adalah salah satu corak kehidupan Dubai.
Kebetulan saya kerja disebuah Hotel bintang lima, keraguan saya yang sempat ada tentang gilanya kehidupan negara Arab yang satu ini samakin pudar malah meyakinkan saya bahwa Dubai memang seperti negara Eropa. Di Hotel tempat saya kerja hampir tiap malem ada yang namanya pesta, bukan hanya di salah satu kamar hotel tapi dibanyak kamar hotel apalagi di weekened kagak ke hitung berapa kamar hotel yang mengadakan pesta. Anda mungkin akan tercengang kalo saya ceritakan secara detail bagaimana mereka berpesta. Ok saya akan kasih 1 contoh saja, kalo orang yang punya duit mereka menyewa kamar yang paling mahal, paling mewah dan paling besar, biasanya yang menyewa cuma satu orang cowok tapi berempat sama teman-teman cowoknya plus 15-25 lonte sekaligus!! herannya lagi si lonte juga juga sedarah deangan mereka mereka berpesta semaleman tak mengenal waktu, hiruk pikuk terdengar jelas di coridor hotel. Pernah suatu hari saya di suruh Boss untuk ngecek salah satu kamar itu karena menurut Front desk mereka mau check out jam 12 siang. Saya pikir mereka sudah berkemas siap berangkat karena menurut peraturan jam 12 pas mereka memang harus keluar dari hotel. Ehh ternyata tidak sama sekali bahkan lonte-lontenya masih tiduran disofa, dicarpet ruang tamu dan hampir semua masih keadaan telanjang bulat. Kebayang nggak !? botol-botol minuman keras berserakan dimana-mana nggak kehitung jumlahnya. Bau' !! muntah-muntah juga ikut menghiasi kamar yang tadinya seperti istana raja. Jangan salah !! mereka yang berpesta bukan orang Eropa ato orang-orang bule tapi mereka adalah orang-orang lokal bahkan tidak jarang mereka yang berpesta juga datang jauh-jauh dari Arab saudi. Kebayang nggak !?
Jadi banyak dari pendatang yang hidup merantau di Dubai sekarang juga ikut-ikutan meniru kehidupan yang bebas tak terbatas. Tak luput sebagian teman-teman sebangsa juga kecemplung..plung..plung!!
1 comment:
thanks uda sharing cerita yah :)
Post a Comment